A. Pengertian Motivasi
Motivasi dapat diartikan
sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat
persistensi dan antusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik
yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik)
maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik). Seberapa kuat motivasi
yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas
perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun
dalam kehidupan lainnya.
B. Fungsi dan Pengaruh Motivasi
Motivasi mempunyai
fungsi yang penting dalam belajar, karena motivasi akan menentukan
intensitas usaha belajar yang dilakukan siswa. Hawley (Yusuf 1993 : 14)
menyatakan bahwa para siswa yang memiliki motivasi tinggi, belajarnya
lebih baik dibandingkan dengan siswa yang motivasi belajarnya rendah.
Sardiman (1988 : 84) mengemukakan ada tiga fungsi motivasi, yaitu :
- Mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan ;
- Menuntun arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai, dengan demikian motivasi dapat memberi arah, dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya ;
- Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
C. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Dalam rangka
mengupayakan agar motivasi belajar siswa tinggi, seorang guru menurut
Winkel (1991) hendaknya selalu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Seorang guru hendaknya mampu mengoptimalisasikan penerapan prinsip belajar, pada prinsipnya harus memandang bahwa dengan kehadiran siswa di kelas merupakan suatu motivasi belajar yang datang dari siswa.
- Guru hendaknya mampu mengoptimalisasikan unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran, karena dalam proses belajar, seorang siswa terkadang dapat terhambat oleh adanya berbagai permasalahan. Hal ini dapat disebabkan oleh karena kelelahan jasmani ataupun mental siswa. Untuk itu upaya yang dapat dilakukan seorang guru (Dimyati, 1994 : 95) adalah dengan cara :
- memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan hambatan belajar yang di alaminya ;
- meminta kesempatan kepada orang tua siswa agar memberikan kesempatan kepada siswa untuk beraktualisasi diri dalam belajar ;
- memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong belajar ;
- menggunakan waktu secara tertib, penguat dan suasana gembira terpusat pada perilaku belajar ;
- merangsang siswa dengan penguat memberi rasa percaya diri bahwa ia dapat mengatasi segala hambatan dan pasti berhasil.
- Guru mengoptimalisasikan pemanfataan pengalaman dan kemampuan siswa. Perilaku belajar yang ditunjukkan siswa merupakan suatu rangkaian perilaku yang ditunjukkan pada kesehariannya. Untuk itu, maka pengalaman yang diberikan oleh guru terhadap siswa dalam meningkatkan motivasi belajar menurut Dimyati dan Mudjiono (1994) adalah dengan cara :
- siswa ditugasi membaca bahan belajar sebelumnya, tiap membaca hal-hal penting dari bahan tersebut dicatat.
- guru memecahkan hal yang sukar bagi siswa dengan cara memecahkannya.
- guru mengajarkan cara memecahkan dan mendidik keberanian kepada siswa dalam mengatasi kesukaran.
- guru mengajak serta siswa mengalami dan mengatasi kesukaran.
- guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mampu memecahkan masalah dan mungkin akan membantu rekannya yang mengalami kesulitan.
- guru memberi penguatan kepada siswa yang berhasil mengatasi kesulitan belajarnya sendiri.
- guru menghargai pengalaman dan kemampuan siswa agar belajar secara mandiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar