Karbonmonoksida  (CO) dalam polusi udara akan mengganggu kesehatan. Dalam kadar yang  tinggi, CO dapat  menyebabkan manusia sakit kepala, pingsan, bahkan  kematian.  Terlebih  karbonmonoksida tidak berbau dan tidak dapat  dilihat.Hal inilah mendorong Muhammad Syukri,  mahasiswa Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah  Yogyakarta (UMY),   membuat alat pengukur karbonmonoksida  di udara yang dapat diakses  melalui telepon seluler. Sistem kerjanya alat pengukur CO diakses user   melalui pesan pendek (SMS).
“Karena zat karbonmonoksida tersebut berbahaya bagi manusia.  Dapat  menyebabkan rasa mual dan muntah. Pada kadar 100 hingga 800 ppm  (part per million)  dapat menyebabkan sakit kepala. Tingkat yang lebih  tinggi dapat  menyebabkan ketidaksadaran, kerusakan otak bahkan  kematian. Sifat-sifat  itulah yang kemudian menjadikan gas CO dijuluki  sebagai pembunuh  diam-diam atau the silent killer,” urainya di Kampus Terpadu UMY.
Alat pengukur tersebut mampu  diakses melalui telepon seluler. “Sehingga  dapat diakses oleh masyarakat  luas yang ingin mengetahui kadar  pencemaran gas CO pada suatu tempat.  Selain itu alat ini bisa juga  digunakan oleh lembaga pemerintah yang  selalu memantau kesehatan,”jelasnya.
Pengembangan teknologi tersebut bermanfaat bagi masyarakat untuk      mengurangi serangan polusi udara karena respon atau balasan SMS dari      pengukur CO mencantumkan tingkat polusi udara di mana user berada.
Cara kerja alat tersebut adalah dengan diletakkan  di tempat yang  diduga banyak polusi misalnya ruangan untuk merokok, di  jalan raya,  terminal, garasi, tempat parkir dan tempat-tempat sumber  polusi  lainnya.
“Pada alat tersebut sudah dilengkapi sensor sehingga ketika ada  asap  atau udara yang mengandung gas karbonmonoksida langsung akan  terdeteksi.  Kemudian sinyal akan diteruskan ke mikrokontroller, sebuah   alat yang digunakan untuk memproses atau mengolah serta mengkontrol   sinyal masukan. Kemudian alat tersebut disambungkan dengan sebuah   telepon seluler yang berfungsi menerima pesan dan membalas pesan yang   masuk.” tuturnya.
Apabila ingin mengetahui kadar karbonmonoksida suatu tempat, orang   tinggal mengirimkan sms dengan format tertentu ke nomor telepon seluler   yang telah disambungkan dengan alat tersebut. “Jika ingin  mengetahui  kadar CO, orang tinggal ketik sms dengan mengetik DT dan  dikirimkan ke  nomor hape yang sudah disambungkan, nanti pesan akan  masuk dan  dibalas oleh alat tersebut. Misalnya akan memperoleh balasan  sms kadar  CO : 25 ppm,”paparnya.
Sehingga melalui alat tersebut dia berharap akan lebih memudahkan   orang-orang yang ingin mengetahui kadar karbonmonoksida di lokasi   tertentu tanpa harus menunggu di tempat. “Tinggal meletakkan alat  ini,  kemudian mengirimkan sms lalu akan diketahui hasilnya. Sehingga  ketika  mengetahui kadar tingginya karbonmonoksida akan meningkatkan  kesadaran  masyarakat tentang pentingnya udara bersih dan bahaya polusi  udara.  Dimana banyak terdapat gas CO di dalamnya,”tegasnya.
“Saya berharap alat yang saya temukan akan meningkatkan kesadaran    masyarakat tentang pentingnya udara bersih atau bahaya polusi udara,”  kata Syukri.
Sumber: umy.ac.id, pikiran-rakyat.com











Tidak ada komentar:
Posting Komentar