Rabu, 08 Agustus 2012

2013, Diklat Guru melalui Online



JAKARTA, – Hasil sementara pelaksanaan UKG menyatakan lebih dari 60 persen peserta Uji Kompetensi Guru (UKG) bakal wajib melewati diklat pada 2013. Sebab pelaksanaan UKG merupakan upaya pemetaan untuk peningkatan kemampuan dan perbaikan kualitas pendidikan guru.
“Pelaksanaan UKG ini telah berhasil mengaktifkan 2.606 lab komputer sekolah yang nantinya akan kami gunakan sebagai tempat diklat online para guru tahun 2013 nanti,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Guru Syawal Gultom di Jakarta, Senin (6/8/2012)….


Gultom juga mengungkapkan, sedikitnya ada 3.500 laboratorium komputer yang telah menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK). Kemudian TUK juga akan difungsikan sebagai diklat pasca UKG berlangsung.
“Diklat online yang digelar ini merupakan bagian dari optimasi jardiknas untuk e-learning. Sejauh ini, 2.606 diklat sudah terkoneksi dengan baik, sisanya akan diaktifkan tanggal 8 nanti,” terangnya.
Syawal optimistis program tersebut bakal berjalan dengan baik.

“Tidak ada uang untuk tatap muka, maka kita manfaatkan TUK inilah untuk menjadi sarana diklat bagi para guru kita. Nanti, model belajar apapun, kalau jaringan sudah aktif itu bisa langsung diterima guru,” ujarnya.
Diklat guru online, lanjut Gultom, akan disampaikan dalam beberapa bagian, di antaranya online system, CD offline interaktif komputer, melalui modul, dan juga tatap muka.
“Dengan empat cara ini maka seluruh guru akan mudah terjangkau untuk mengikuti diklat pada 2013, sesuai amanat UU 14 tahun 2005. Jadi saya tegaskan, 60 persen dari 1.006.211 guru yang terdaftar itu akan ikut wajib diklat,” tegasnya.

KOMPAS.com

Guru Bernilai Jelek, Disiapkan Pelatihan Khusus Tahun Depan


YOGYAKARTA – Melihat hasil sementara uji komptensi guru (UKG) yang jeblok, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) langsung merancang agenda pembinaan. Guru-guru peserta yang mendapatkan nilai UKG jelek, wajib mengikuti pembinaan khusus tahun depan.
Di sela safari Ramadan di Yogyakarta, Minggu (5/8) Mendikbud Mohammad Nuh mengakui jika rata-rata hasil sementara UKG yang hanya 44,5 adalah hasil cukup jelek. Nuh mengatakan para guru peserta UKG tidak perlu meratapi berlebihan hasil UKG tersebut.
Dengan hasil tadi, mari kita belajar untuk mengakui hal yang sesungguhnya. Kita sudah waktunya belajar fair,” ucap Nuh.

Dia mengatakan hasil rata-rata UKG yang hanya 44,5 itu harus digenjot. Dia menuturkan guru yang memperoleh nilai jelek wajib mengikuti pelatihan khusus tahun depan. Sedangkan guru yang sudah mendapatkan nilai bagus, dilepas untuk kembali mengajar……..

Mantan Menkominfo itu mengatakan, jika sampai saat ini nilai ambang batas kewajaran atau standar guru harus ikut pelatihan khusus masih dalam kajian. Kemungkinan besar guru-guru yang nilainya kurang dari 50 atau 60 akan diikutkan dalam pelatihan khusus tahun depan.

Materi-materi dalam pelatihan khusus ini nantinya akan disesuaikan dengan hasil UKG masing-masing guru. Rata-rata Nuh mengatakan jika para guru kesulitan menghadapi materi soal kependidikan atau pedagogik.
Nuh mengatakan guru yang sangat jago atau menguasai mata pelajaran yang diampu saja tidak cukup. Tetapi guru itu wajib menguasai juga soal teori-teori kependidikan dan prakteknya.
Upaya Kemendikbud dalam meningkatkan kualitas dan kinerja guru tidak berhenti pada pelatihan khusus tersebut. Setelah guru-guru bernilai jelek tadi menjalani pelatihan khusus, akan dikembalikan lagi ke sekolah masing-masing untuk mengajar.

Selanjutnya guru-guru yang memperoleh nilai UKG bagus maupun jelek wajib menjalani penilaian kinerja secara berjangka. “Penilaian kinerja ini diantaranya menyangkut urusan kedisiplinan,” tutur Nuh.
Dia menuturkan, penilaian kinerja ini nantinya akan mengetahui hingga detail kinerja guru dalam mengajar. Mulai dari urusan absensi mengajar, keterlambatan datang ke sekolah, dan urusan teknis lainnya.
“Ibarat dokter, profesi guru juga harus dipantau secara berkala. Tidak bisa dilepas begitu saja,” katanya.
Terkait urusan keberlanjutan UKG, Nuh mengatakan UKG tahap pertama terus dijalankan hingga 12 Agustus mendatang. “Walaupun ada yang macet di beberapa tempat, jalan terus,” katanya.
Untuk itu, Nuh meminta para guru yang akan menghadapi UKG untuk menyiapkan diri dengan matang. Sehingga tidak kesulitan dalam mengerjakan soal ujian.